Aramco Tunda Peningkatan Kapasitas Produksi Minyak, Harga Minyak Melemah

 



Raksasa minyak Arab Saudi, Aramco, mengumumkan penundaan rencana peningkatan kapasitas produksi minyak mentahnya dari 12 juta barel per hari menjadi 13 juta barel per hari. Keputusan ini diambil di tengah pertanyaan yang meluas di pasar mengenai masa depan permintaan minyak dunia. Meskipun alasan penundaan tidak diungkapkan, Aramco berencana memperbarui panduan belanja modalnya pada bulan Maret mendatang.


Harga minyak dunia, yang sempat naik lebih dari 1% setelah serangan militan di Yordania, kembali melemah pada awal pekan ini. Harga minyak Brent, patokan dunia, turun 1,38% menjadi USD 82,40 per barel, sedangkan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS turun 1,58% menjadi USD 76,78 per barel. Faktor yang mempengaruhi meliputi kekhawatiran terhadap utang China setelah pengadilan Hong Kong memerintahkan likuidasi China Evergrande, pengembang properti dengan utang terbanyak di dunia.


Permintaan minyak global diproyeksikan meningkat pada tahun 2023, tetapi laporan dari Badan Energi Internasional (IEA) menunjukkan perlambatan pertumbuhan di kuartal keempat 2023, khususnya di Eropa. Keputusan Aramco untuk menunda peningkatan produksi mencerminkan ketidakpastian di pasar dan dorongan untuk menyesuaikan strategi dengan kondisi ekonomi global.


Meskipun ketegangan geopolitik di Timur Tengah memengaruhi pasar, kekhawatiran terkait ekonomi China dan dampaknya terhadap permintaan minyak tetap menjadi fokus utama pelaku pasar. Perang di depan mata dan potensi penurunan permintaan minyak dari kontraktor terbesar dunia, China, menciptakan suasana yang berpengaruh terhadap harga minyak dunia. Aramco akan memantau perkembangan ini dan memberikan pembaruan lebih lanjut pada bulan Maret mendatang.






Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama